Kalender Jawa
- Memuat data hari libur dari API
Sistem Penanggalan Tradisional, Kosmologi, dan Kearifan Nusantara
Kalender Jawa (atau Penanggalan Jawa) adalah sistem penanggalan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa sejak ratusan tahun lalu. Uniknya, kalender ini merupakan sistem Lunisolar (gabungan bulan dan matahari) yang secara resmi dicetuskan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Kesultanan Mataram pada tahun 1633 Masehi (atau tahun 1555 SAKA).
Sistem ini menggabungkan dua unsur utama: Kalender Islam/Hijriah yang berbasis bulan (Qomariyah) dan Siklus Pranata Mangsa yang berbasis musim lokal. Tujuan penggabungan ini adalah untuk menyatukan kalender yang digunakan masyarakat Mataram, baik yang beragama Islam maupun yang masih memegang teguh tradisi Hindu-Jawa, demi ketertiban administrasi dan pelaksanaan ritual. Kalender ini tercatat dalam banyak naskah primbon, terutama Serat Pawukon dan Betaljemur Adammakna.
Kekhasan utama Kalender Jawa terletak pada penggunaan dua siklus mingguan yang berjalan bersamaan, menciptakan kombinasi unik yang disebut Weton.
Ini adalah siklus tujuh hari yang universal (Minggu hingga Sabtu). Dalam perhitungan Jawa, setiap hari memiliki nilai numerik energi yang disebut Neptu Hari.
| Hari | Neptu Hari | Sifat Utama |
|---|---|---|
| Minggu (Ahad) | 5 | Sumur Sinaba (Sumber ilmu), Wibawa |
| Senin | 4 | Sari-Sari (Berulang), Pekerja keras |
| Selasa | 3 | Dadi Kayu (Menjadi kayu), Ambisius |
| Rabu | 7 | Daun (Kemakmuran), Cerdas, Ramah |
| Kamis | 8 | Bumi (Tanah), Berpendirian kuat |
| Jumat | 6 | Air (Ketenangan), Berjiwa sosial |
| Sabtu | 9 | Watu (Batu), Lapang dada, Keras kepala |
Ini adalah siklus khusus Jawa yang terdiri dari lima hari pasaran. Siklus ini sangat penting karena dikaitkan dengan arah mata angin dan elemen alam, yang juga memiliki nilai Neptu Pasaran.
| Pasaran | Neptu Pasaran | Arah & Elemen |
|---|---|---|
| Kliwon | 8 | Pusat, Api/Angin (Lakuning Bumi) |
| Legi | 5 | Timur, Udara (Manis), Ceria |
| Pahing | 9 | Barat, Air (Lakuning Geni), Mandiri |
| Pon | 7 | Selatan, Logam (Lakuning Banyu), Pendiam |
| Wage | 4 | Utara, Tanah (Lakuning Lintang), Teguh |
Setiap hari dalam Kalender Jawa adalah kombinasi unik dari Saptawara dan Pancawara, menghasilkan 35 kemungkinan Weton (7 hari x 5 pasaran). Weton inilah yang menjadi dasar perhitungan utama dalam Primbon.
Rumus Menghitung Neptu Weton (Hari Kelahiran):
Neptu Weton = Neptu Hari + Neptu Pasaran
Nilai Neptu Weton terendah adalah 7 (Selasa Wage) dan tertinggi adalah 18 (Sabtu Pahing). Nilai ini kemudian diinterpretasikan berdasarkan berbagai rumus dalam primbon.
Tanggal yang dicari: Kamis, 4 Desember 2025
Hasil Weton: Kamis Kliwon dengan Total Neptu 16.
Dalam Primbon, Neptu 16 termasuk dalam kategori watak Lakuning Banyu (seperti jalannya air) yang berarti tegas, kuat mental, berani mengambil keputusan, memiliki aura kepemimpinan, namun terkadang keras dalam pendiriannya.
Kalender Jawa bukan sekadar alat pencatat waktu, melainkan panduan hidup yang mendalam. Berikut adalah beberapa kegunaan utamanya:
Digunakan untuk memilih tanggal sakral, seperti pernikahan, khitanan, pindah rumah (boyongan), atau memulai usaha.
Neptu Weton kelahiran menjadi kunci untuk menganalisis potensi, kelemahan, dan rezeki seseorang.
Kalender Jawa juga mencakup Pranata Mangsa, sistem penanggalan berdasarkan musim dan siklus alam.
Selain siklus mingguan (Saptawara) dan pasaran (Pancawara), Kalender Jawa memiliki siklus waktu yang lebih besar:
Satu siklus tahun terdiri dari delapan tahun, dinamakan: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Kedelapan tahun ini disebut satu Windu.
Siklus terpanjang adalah Kurup dan Daur (120 tahun).
Tidak, Weton bersifat tetap.
Perhitungan Neptu adalah bagian dari tradisi budaya, bukan ilmu pengetahuan modern.
Tujuan utamanya adalah politik dan administrasi.
Informasi ini bersifat referensi budaya dan edukasi.
Dibuat dengan semangat melestarikan dan menyebarluaskan pengetahuan budaya Nusantara.
Tanggal hari ini: 30 December 2025
Hari: Selasa (Neptu: 3)
Pasaran: Legi (Neptu: 5)
Weton lengkap: Selasa Legi
Total Neptu: 8
Tipe 'Kamarokam' (pembawa kabar gembira). Rajin, tekun, dan kuat kemauan. Wataknya perfeksionis dan memiliki cita-cita besar. Kekurangan: suka mencampuri urusan orang lain.
Rejeki datang dari kerja keras, cocok di bidang teknis atau yang membutuhkan ketelitian tinggi.